MUARA MADRAS

Archive for Juni 2010

jembatan gantung


.


jembatan gantung Bambu adalah jembatan yang terbuat dari susunan bambu yang lalu dirangkai dengan menggunakan tali yang berasal dari ijuk (rambut-rambut dari batang aren yang di jadikan satu menyerupai sebuah tali) atau menggunakan kawat untuk menyanggah jembatan tersebut.

Jembatan ini menjadi jembatan Tradisinal di kecamatan jangkat, terutama di Desa Muara madras.

Jembatan ini hanya ukuran lebar sekitar 1 meter dan bisa memiliki panjang sekitar 80 meter.

Jembatan ini juga bisa bertahan sekitar 5-6 tahun. lumaian lama ya????
jembatan ini sering di gunakan sebagai jalan masyarakat untuk pergi bertani maupun berkebun.

Namun saat ini sulit untuk menjumpai jembatan ini, karena kemajuan zaman. sekarang lebih modern. jembatan sekarang sudah tidak menggunakan bambu sebagai bahan dasar pembuatan, tapi dari Besi/Baja. yang ketahanan nya mencapai puluhan bahkan ratusan tahun.. hehehe

Semoga masyarakat tidak melupakan alat-alat tradisional yang pernah di gunkan pada zaman dulu. terutama Jembatan Ini..

terima kasih


Dodo Pebriansyah


.


pemuda-pemuda Muara Madras yang sedang menghadiri pertandingan di kota Bangko dalam rangka HBA Cup,
pada tanggal 02 juni 2010 di Stadiun Bumi Masurai Bangko.

pemain ini bukan perwakilan dari desa Muara madras, tapi perwakilan dari kota jambi yaitu Ikatan Pemuda Pelajar Muara Madras yang diketuai oleh Rozy HAn Hidayat yang di bentuk sekitar tahun 2000.

Pontensi dan Infrastruktur Kecamatan Jangkat


.


Ditulis, muhlisin madras Jangkat.

Sebuah Kecamatan yang berada di kaki Gunung Masurai, gunung tertinggi ke-2 di Pulau Sumatera. Potensi ekonomi Jangkat berupa pertanian sangat menjanjikan, khususnya tanaman muda seperti kentang (cat: Kualitas terbaik di Sumatera), casiavera (Kulit manis), cabe, sayuran. Bahkan baru-baru ini masyarakat 'menemukan' idola pertanian baru, yakni tumbuhan nilam.
Sebagai komoditi internasional, pertanian nilam cukup menjanjikan. Bahkan beberapa saat yang lalu harganya sampai diatas Rp 1 juta / kg. Dengan harga jual yang begitu menarik, tak heran jika perekonomian masyarakat setempat pun terus meningkat. Bagaimana dengan pontensi wisata? wow.... Disinilah surganya Sumatera. Ratusan potensi wisata alam 'bertaburan' di kawasan yang sebagian besar masuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) ini. Terdapat beberapa air terjun dengan ketinggian ratusan meter di kawasan ini: Air Terjun Sigerincing Dusun Tuo, Air Terjun Sungai Hitam, Air Terjun Rantau Suli, Air Terjun Talang Tembago, Air Terjun Sungai Mentenang, dll. Di kawasan ini juga terdapat beberapa buah danau dengan air yang jernih. Potensi wisata yang tiada duanya. Ingin danau yang dekat denan pemukiman penduduk? ada Danau Pauh. Ingin danau dengan petualangan yang lebih menantang? ada Danau Depati Empat, Danau Tinggi yang berada tepat di puncak bukit. Yang paling seru tentu saja Danau Kumbang yang letaknya di puncak Gunung Masurai (lebih dari 2000 m dpl). Geyser atau air panas yang muncrat ke udara satu-satunya di Sumatera juga ada disini, yang oleh masyarakat setempat dinaman Grao. Jika diasuh oleh pawangnya (sekalian wisata budaya yuuuuuk), ketinggiannya bisa mencapai belasan meter. woow hebat. Namun demikian. Kecamatan Jangkat dengan ibukota Desa Muara Madras mempunyai kendala yang seperti benang kusut (atau memang sengaja dikusutkan?). Yakni persoalan infrastruktur jalan yang tidak memadai. Sebagai putra asli Jangkat, terus terang aja, kami merasa diperlakukan tidak adil. Tak heran jika banyak orang yang berfikir bahwa jalan kami memang sengat dihancurkan untuk kemudian 'dibangun' untuk sekedar ladang mencari uang yang menguntungkan sebagian orang. Muara Madras.